Amalan Yang Dicintai Allah swt

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu-, dia berkata :Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Amal perbuatan apa yang paling dicintai Allah ?”. Beliau menjawab : “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya : “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab : “Berbakti kepada kedua orang tua”. Saya bertanya : “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab : “Jihad di jalan Allah”.
Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata : “Rasulullah menyampaikan ketiganya kepada saya, jika saya menambah pertanyaan tentangnya, niscaya beliau menjawabnya”. Muttafaq Alaih.
Hadits lain :
Artinya : “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang amal perbuatan yang paling utama, yang paling suci dihadapan Rabb kalian dan yang paling tinggi kedudukannya untuk kalian ?, Dzikrullah”.
Juga hadits dari Abu Hurairah pada riwayat Muslim :
Artinya : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya : “Amal perbuatan apa yang paling utama ?”. Beliau menjawab : “Beriman kepada Allah”. Penanya berkata : “Kemudian apa?”. Beliau menjawab : “Berjihad di jalan Allah”. Penanya berkata : “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab : “Haji yang mabrur”. Terdapat juga hadits-hadits lainnya.
Para Ulama’ menempuh berbagai jalan kompromi diantara hadits-hadits ini. Yang terbaik adalah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam membimbing setiap orang sesuai dengan keadaan dan kekuatannya.
Sebagai contoh, barangsiapa yang memiliki kekuatan menghafal, maka amal perbuatan yang paling utama baginya adalah belajar dan mengajarkan Al Qur’an, sebagaimana hadits :
Artinya : “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Al Qur’an”.
Dan barangsiapa yang memiliki kelebihan harta, maka amal perbuatan yang paling utama baginya adalah sedekah, sebagaimana hadits Abdullah bin Amr :
Artinya : Islam apa yang paling baik ?, Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab :
“ Engkau bersedekah makanan dan mengucapkan salam kepada yang kau kenal dan yang tidak kau kenal”.
Demikianlah, dan ini adalah hikmah Nabi Shallallahu alaihi wasallam.
Dikatakan bahwa tingkat keutamaan amal perbuatan ditinjau dari faktor pendorongnya. Semakin tinggi tingkat kebutuhannya, maka semakin tinggi nilai keutamaannya. Sebagai contoh :
- Sedekah adalah amal perbuatan terbaik pada keadaan paceklik.
- Belajar mengajar adalah amal perbuatan terbaik ketika kebodohan merajalela.
Dikatakan juga bahwa keutamaan amal perbuatan ditinjau dari anggota tubuh yang melakukannya. Sebagai contoh :
- Beriman adalah amal perbuatan terbaik bagi hati.
- Dzikrullah adalah amal perbuatan terbaik yang ringkas bagi lisan.
- Belajar dan mengajar adalah amal perbuatan terbaik bagi lisan yang bermanfaat bagi sesama.
- Shalat adalah amal perbuatan terbaik bagi seluruh anggota badan.
- Sedekah adalah amal perbuatan terbaik bagi harta.
Dan seterusnya.
2. Riwayat Ash-Shahihain berbunyi :
Artinya : “Shalat pada waktunya”. Pada satu riwayat : “Di waktunya”.
3. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam :
Artinya : “Dan berbakti kepada kedua orang tua”.
4. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam :
Artinya : “Berjihad dijalan Allah”.
Yaitu mencurahkan segenap daya dan upaya dalam rangka mengangkat martabat agama dan meninggikan kalimatullah.

Amalan yang Utama

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Perbanyaklah ucapan 'Laa ilaaha illallah', sebelum berpisah antara kamu dengannya (kamu tidak dapat membacanya)." (Abu Ya'la)

Jika maut tiba, maka tidak ada suatu amalan pun yang dapat dikerjakan. Hidup di dunia hanyalah sebentar. Sekarang adalah waktu untuk beramal, bukan untuk bersenda gurau, bukan untuk mencari kesalahan orang lain. Kehidupan setelah mati adalah kehidupan yang sangat panjang. Di sanalah akan diperoleh apa yang telah ditanamkan pada saat masih di dunia ini.

Dari Amru ra, katanya, "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang jika seorang hamba membacanya dengan dibenarkan oleh hatinya, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan demikian, niscaya ia akan diharamkan dari neraka, yaitu kalimat 'Laa ilaaha illallah'. (Hakim)

Keutamaan Kalimah "Laa Ilaaha Illallah"

Dari Ya'la bi Syaddad ra, ia berkata, telah berkata kepadaku Abi Syaddad bin Aus dan Ubadah bin Shamit  ra, juga hadir dan membenarkannya, ia berkata pada suatu ketika kami berada di majelis Rasulullah saw, lalu beliau bertany, "Apakah ada di antara kalian orang asing, yaitu Alhlul Kitab? Kami menjawab, "Tidak ada, ya Rasulullah." Lalu beliau saw menyuruh menutup pintu-pintu, lalu bersabda, "Angkatlah tangan kalian dan ucapkanlah 'Laa ilaaha illallah'." Kami pun mengangkat tangan-tangan kami sejenak dan mengucapkannya. Lalu beliau saw mengucapkan, "Alhamdulillah. Ya Allah sesungguhnya karena kalimat inilah Engkau telah mengutusku dan dengan kalimat inilah Engkau telah menjanjikan surga kepadaku dan Engkau tidak akan mengingkari janji." Lalu beliau saw berkata, "Bergembiralah, bahwa Allah telah mengampuni kalian." (HR.Ahmad & Thabrani)

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Perbaharuilah iman kalian." Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, bagaimanakah memperbaharui iman kami?" Sabda Beliau saw, "Perbanyaklah ucapan 'Laa ilaaha illallah'." (HR.Bukhori)

Kalimah Laa Ilaaha Illallah

Abu Hurairah ra bertanya kepada Rasulullah saw., "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan memperoleh syafaatmu pada hari kiamat kelak?" Beliau menjawab, "Saya juga telah mendugamu, wahai Abu Hurairah, bahwa tak akan ada seorang pun yang akan menanyakan masalah ini sebelum kamu, karena penglihatanku ats gairahmu terhadap hadits. Orang yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' dengan penuh ikhlash dari hatinya ataupun dirinya." (HR.Bukhori)

Dari Zaid bin Arqom ra., Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mengucapkan 'Laa ilaaha illallah' dengan iklash, pasti masuk surga." Seseorang berkata, "Apa I\ikhlashnya?" Jawab Nabi saw, "Menjauhkan diri dari segala yang diharamkan Allah." (HR. Thabrani)

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seseorang hamba membaca 'Laa ilaaha illallah', kecuali dibukakan baginya pintu langit hingga Arsy Ilahi, selama ia menghindarkan diri dari dosa-dosa besar". (HR.Tirmidzi)

Kalimah Thoyyibah

Dari Jabir ra, Nabi saw bersabda : "Dzikir yang paling utama adalah 'Laa ilaaha illallah' dan doa yang paling utama adalah 'Alhamdulillah'." (HR Tirmidzi, Ibnu Majjah).

Dari Abu Said Al Khudri ra., Nabi saw bersabda, "Musa as berkata, "Wahai Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang aku dapat mengingatMu dengannya, dan berdoa kepadaMu dengannya." Allah berfirman, "Ucapkanlah  'Laa ilaaha illallah'. Nabi Musa berkata, "Ya Tuhan, setiap hambaMu mengucapkannya." Allah berfirman lagi, "Ucapkanlah 'Laa ilaaha illallah'. Musa as berkata, "Aku ingin sesuatu yang Engkau khususkan bagiku dengannya." Allah berfirman, "Wahai Musa. Jika tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi diletakkan di suatu timbangan dan 'Laa ilaaha illallah' dalam timbangan lainnya, maka timbangan yang berisi 'Laa ilaaha illallah' akan lebih berat." (Nasa'i, Ibnu Majjah, Hakim)

RINDU PADA RASUL



Rindu kami padamu ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berapa jarak darimu ya Rasul
Serasa dikau di sini

Cinta ikhlashmu pada manusia
Bagai cahaya suarga
Dapatkan kami membalas cintamu
Secara bersahaja

Rindu kami padamu ya rasul
Rindu tiada terperi
Berapa jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini

-

Cinta ikhlashmu pada manusia
Bagai cahaya suarga
Dapatkan kami membalas cintamu
Secara bersahaja

Rindu kami padamu ya rasul
Rindu tiada terperi
Berapa jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini

Allah mencintai yang baik-baik.

Allah swt memilih yang terbaik dari tiap-tiap jenis makhluk, lalu mengkhususkan untuk diriNya dan meridhoinya melebihi yang lain. Sesungguhnya Allah swt adalah baik dan tidak mencintai kecuali yang baik. Tidak mau menerima amalan, perkataan, dan sedekah, kecuali yang baik. Terbaik dari segala sesuatu adalah pilihanNya.

Tanda kebahagiaan atau kesengsaraan seorang hamba bisa dilihat dari kebiasaannya, baik atau buruk. Sebab, yang baik tidak akan sesuai kecuali dengan yang baik; tidak rela kecuali dengan yang baik; tidak tentram kecuali pada yang baik; dan hati tidak akan tentram kecuali bersama yang sama-sama baik.

QS An Nuur : 26  "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)."

Tidak dinaikkan kepada Allah swt kecuali perkataan yang baik. Untuk itu bagi yang menghendaki kebaikan, hindari dan jauhilah pembicaraan yang keras dan keji. Hindarilah kekejian dan kekotoran pada lisan, bohong, ghibah, namimah, dusta, perkataan palsu, dan semua jenis perkataan yang buruk. Sebaliknya, lakukanlah kebiasaan kebiasaan yang baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan, agar kita selalu dalam keadaan baik.

Firman Allah dalam Al Qur'an surat An Nahl ayat 32 disebutkan: (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik [1] oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum [2], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".

[1] Maksudnya: wafat dalam keadaan suci dari kekafiran dan kema'siatan atau dapat juga berarti mereka mati dalam keadaan senang karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk syurga.

[2] Artinya selamat sejahtera bagimu.


Dalam Surat Az Zumar ayat 73 disebutkan : "Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

Kalau kita menghendaki untuk mendapatkan surga di akhirat nanti, tentunya kita selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik, menjadi orang yang bertaqwa, dengan selalu membiasakan melakukan hal-hal yang baik pada apapun dan pada siapapun, baik dalam bentuk perkataan maupun dalam bentuk perbuatan.